TUGAS APLIKASI SOFTWARE
BUDIDAYA LEBAH MADU

DISUSUN OLEH :
Muhammad Abdul Aziz 23010117140070
PROGRAM STUDI
S-1 PETERNAKAN
DEPARTEMEN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
BUDIDAYA LEBAH MADU

Budidaya lebah ada 2 cara yaitu :
1) Budidaya Lebah Secara Menetap
2) Budidaya Lebah Secara Berpindah. Pada budidaya
lebah secara menetap koloni lebah diperoleh dari penangkapan koloni yg belum
dibudidayakan, sedangkan pada budidaya lebah secara berpindah sampai saat ini
koloni diperoleh dari lebah paket. Berikut akan diuraikan teknik budidaya lebah
madu.
1. Cara Mendapatkan Koloni Lebah
Teknik
penangkapan koloni Apis Cerana.
Koloni
Apis Cerana yang belum dibudidayakan sering dijumpai di atap
rumah,lubang-lubang batang pohon dan sebagainya.
Suatu
koloni dapat ditangkap langsung lalu dimasukan ke dalam kotak penangkap yang
sudah diisi sisiran kosong dan larutan gula kental yang diletakan dekat koloni
lebah yang telah ditangkap.
Mula-mula koloni lebah diasapi secukupnya sehingga
lebah menjadi jinak atau tidak agresip. Irislah sisran sarang lalu ikatkan pada
bingkai sarang perlahan-lahan ,kemudian cari ratunya. Masukan lebah ratu ke
dalam sangkar ratu lalu tempelkan ditengah sisiran yang sudah disiapkan di
dalam kotak lebah. Sisiran lebah yang dipindah adalah sisran muda yang berwarna
putih dan penuh larva, madu dan tepungsari (pollen). Letakkan kotak lebah pada
tempat yang agak terbuka supaya anggota koloninya yang lain dapat masuk kedalam
kotak itu. Setelah semua lebah masuk, kotak ditutup. Sehari setelah
penangkapan, kurungan ratu dibuka dan agar ratu tidak terbang maka sayap depan
lebah ratu dipotong sedikit. Tiga hari setelah penangkapan, lebah sudah tenang
dan akan aktif kembali mencari makan, mebuat sarang dan sebagainya.
2. Teknik Pemeriksaan Koloni Lebah
Pemeriksaan
koloni dimulai 3 hari setelah penangkapan atau pembibitan. Setelah koloni
kelihatan berkembang biak, pemeriksaannya cukup sekali seminggu.
Langkah-langkah
pemeriksaan koloni lebah adalah sebagai berikut:
a.
Persiapkan perlengkapan petugas.
b.
Pemeriksa dan pembantu pemeriksa berdiri di kiri kanan
kotak agar tidak menutupi jalur terbang lebah , sehingga tidak disengat.
c.
Perlahan-lahan tutup luar dibuka sampai sedikit
bergeronggang. Pada koloni sedikit dihemburkan asap dengan 2 – 3 kali
pengasapan.
d. Tutup
dalamnya dibuka dan diasapi kembali dengan sekali hembusan. Jika pada tutup
terdapat segerombolan lebah, tutup dalam goyangkan diatas kotak lebah, sehingga
lebah jatuh pada kotaknya.
e. Bingkai diangkat dari tepi secara perlahan-lahan, jika
sukar dapat digunakan pengungkit.
f. Angkatlah bingkai dan periksa satu persatu, pemeriksaan harus selalu diatas peti lebah, sehingga apabila ratu lebah jatuh akan tepat pada koloni yang sedang diperiksa.
g. Periksalah secara cepat dan cermat keadaan ratu, larva, telur dan madu serta tepung sarinya
h. Catat hasil pemeriksaannya.
f. Angkatlah bingkai dan periksa satu persatu, pemeriksaan harus selalu diatas peti lebah, sehingga apabila ratu lebah jatuh akan tepat pada koloni yang sedang diperiksa.
g. Periksalah secara cepat dan cermat keadaan ratu, larva, telur dan madu serta tepung sarinya
h. Catat hasil pemeriksaannya.
i. Bingkai-bingkai sisiran
kembalikan pada posisi semula kemudian tutuplah kotak seperti keadaan semula.
3. Pengaturan Sisiran Sarang
Pengaturan sisiran sarang lebah lazim disebut dengan
teknik manipulasi. Hal ini merupakan suatu usaha untuk meningkatkan daya kerja
koloni lebah dalam membangun sarangnya.
Pengaturan sisiran sarang sebenarnya hanya dapat
dilakukan pada bingkai yang berpondasi sarang atau sisiran sarang dengan lidah
bimbingan. Pengaturan sisiran sarang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
pengaturan sisiran dalam satu kotak dan pengaturan sisiran antar kotak.
3.1.
Pengaturan Sisiran Sarang dalam Kotak.
Jika dalam satu koloni lebah baru setengahndari
seluruh sisran yang terbentuk, maka untuk mempercepat perkembangan koloninya
sisran tersebut harus dipindah-pindahkan, urutannya sebagai berikut : misalnya
sisran pertama dan keempat berisi madu dan tepungsari sedangkan sisran kedua
dan ketiga berisi telur dan larva, sisran kelima kosong, maka sisiran
kelima harus dipindahkan ke antara sisiran kedua dan ketiga, menggantikan
posisi sisiran ketiga.
Tiga hari setelah diatur kembali diperiksa sisiran
kelima. Diharapkan lebahnya sudah membangun sarangnya di sisiran tersebut. Hal
ini biasa dilakukan pada musim membangun atau mempersiapkan koloni pada masa
panen madu.
3.2.
Pengaturan Sisiran Sarang antar Kotak.
Pengaturan sisiran sarang antar kotak dilakukan untuk
memperkuat koloni yang lemah. Caranya sebagai berikut :
Siapkan kotak koloni lebah yang lemah dan kotak koloni lebah yang kuat. Beberapa sisiran yang berisi madu, tepungsari, larva dan telur dipindahkan dari koloni yang kuat ke dalam koloni yang lemah tanpa meyertakan lebah. Letakkan sisiran yang berisi telur dan larva dibagian tengah diantara sisiran lainnya. Sisiran yang berisi tepungsari dan madu diletakan dibagian tepi. Kotak lebah diletakkan pada lokasi yang banyak bunga tanaman pakan lebah. Setelah 7 hari koloni itu diperiksa.
Siapkan kotak koloni lebah yang lemah dan kotak koloni lebah yang kuat. Beberapa sisiran yang berisi madu, tepungsari, larva dan telur dipindahkan dari koloni yang kuat ke dalam koloni yang lemah tanpa meyertakan lebah. Letakkan sisiran yang berisi telur dan larva dibagian tengah diantara sisiran lainnya. Sisiran yang berisi tepungsari dan madu diletakan dibagian tepi. Kotak lebah diletakkan pada lokasi yang banyak bunga tanaman pakan lebah. Setelah 7 hari koloni itu diperiksa.
4. Pemindahan Koloni Lebah
Pemindahan koloni atau penggembalaan baru diperlukan
pada budidaya Apis mellifera, sebab lebah ini memerlukan bunga-bunga tertentu
dalam jumlah yang besar sehingga koloninya perlu dipindah-pindahkan dari daerah
satu jenis bunga ke daerah jenis bunga lainnya lainnya.
Pada waktu senja setelah semua lebah masuk ke dalam kotak tutuplah pintu masuknya. Bingkai sarang yang berisi madu diambil lalu diganti dengan fondasi sarang. Bingkai-bingkai tersebut harus dirapatkan agar tidak bergerak-gerak dalam perjalanan. Tutup dan dasar kotak juga dirapatkan dengan jalan dipaku. Apabila pengangkutannya dengan kendaraan, lobang kotak diatur berhadapan dan tidak menghadap ke arah perjalanan kendaraan. Usahakan agar perjalanan dilakukan pada malam hari. Apabila perjalanannya jauh perlu istirahat, perciki kotak dengan air. Setelah sampai ditempat areal penggembalaan baru, keesokan harinya pintu kotak dibuka secara bertahap. Pertama-tama 3 – 4 cm dahulu untuk memberi kesempatan kepada lebah pekerja berorientasi.
Pada waktu senja setelah semua lebah masuk ke dalam kotak tutuplah pintu masuknya. Bingkai sarang yang berisi madu diambil lalu diganti dengan fondasi sarang. Bingkai-bingkai tersebut harus dirapatkan agar tidak bergerak-gerak dalam perjalanan. Tutup dan dasar kotak juga dirapatkan dengan jalan dipaku. Apabila pengangkutannya dengan kendaraan, lobang kotak diatur berhadapan dan tidak menghadap ke arah perjalanan kendaraan. Usahakan agar perjalanan dilakukan pada malam hari. Apabila perjalanannya jauh perlu istirahat, perciki kotak dengan air. Setelah sampai ditempat areal penggembalaan baru, keesokan harinya pintu kotak dibuka secara bertahap. Pertama-tama 3 – 4 cm dahulu untuk memberi kesempatan kepada lebah pekerja berorientasi.
5. Menyatukan
Koloni Lebah
Tujuannya adalah untuk menyelamatkan serta
mengembangkan koloni lebah yang lemah ataupun koloni yang tidak mempunya ratu,
juga merupakan usaha mendapatkan koloni yang kuat menjelang panen madu.
Koloni yang kuat yaitu koloni yang mempunyai ratu
produktif dengan minimum 5 sisiran penuh lebah. Kotak yang berisi koloni kuat
dibuka tutup atasnya dan tutup dalamnya diganti dengan selembar kertas koran
yang telah dilubangi. Arah lubang itu sejajar dengan ruang antara sisiran.
Koloni lebah yang lemah atau tidak beratu setelah diangkat tutup dasarnya
diletakan diatas kotak koloni tadi. Dalam waktu 12 jam diharapkan kedua koloni
tersebut telah bersatu melalui rintisan koran tadi.
Untuk mempercepat oleskan larutan gula pada kertas
koran tersebut. Penggabungan ini harus dikerjakan pada malam hari, sebab pada
saat itu koloni sudah dalam keadaan tenang dan semua lebah sudah ada didalam
kotak. Pindahkan kotak lebah gabungan tersebut ke daerah pakan lebah. Tujuh
hari setelah penggabungan koloni harus diperiksa.
6. Memperbanyak Koloni Lebah
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperbanyak
koloni lebah adalah sebagai berikut :
a. Koloni lebah lebah harus kuat, yaitu dalam satu kotak berisi minimum 8 sisiran penuh lebah. Ratunya dalam keadaan aktif bertelur, lebah pekerja giat mencari makan dan koloni bebas dari hama dan penyakit.
a. Koloni lebah lebah harus kuat, yaitu dalam satu kotak berisi minimum 8 sisiran penuh lebah. Ratunya dalam keadaan aktif bertelur, lebah pekerja giat mencari makan dan koloni bebas dari hama dan penyakit.
b. Cukup tersedia bahan pakan lebah tersebut.
Apabila kedua hal tersebut terpenuhi maka koloni dapat
diperbanyak.
Koloni yang akan diperbanyak dan kotak dengan sisiran fondasi sarang kosong disiapkan, ratunya dipindahkan ke koloni tersebut dengan 4 – 5 sisiran sarang. Kotak yang telah berisi ratu dipindahkan jauh. Untuk Apis Cerana pemindahan sekurang – kurangnya 700 m, dan untuk Apis Mellifera 2.000 m. Pemindahan ini bertujuan agar lebah tidak kembali ke tempat asalnya. Lima hari setelah pemecahan, koloni diperiksa, apabila terdapat lebih dari 1 sel ratu, pilih sel ratu yang paling kuat dan yang lainnya dibuang. Memperbanyak koloni ini bermaksud untuk pembibitan atau untuk mempersiapkan koloni menghadapi masa panen madu.
Koloni yang akan diperbanyak dan kotak dengan sisiran fondasi sarang kosong disiapkan, ratunya dipindahkan ke koloni tersebut dengan 4 – 5 sisiran sarang. Kotak yang telah berisi ratu dipindahkan jauh. Untuk Apis Cerana pemindahan sekurang – kurangnya 700 m, dan untuk Apis Mellifera 2.000 m. Pemindahan ini bertujuan agar lebah tidak kembali ke tempat asalnya. Lima hari setelah pemecahan, koloni diperiksa, apabila terdapat lebih dari 1 sel ratu, pilih sel ratu yang paling kuat dan yang lainnya dibuang. Memperbanyak koloni ini bermaksud untuk pembibitan atau untuk mempersiapkan koloni menghadapi masa panen madu.
7. Mempersiapkan Masa Panen.
Kotak madu diisi sepuluh sisiran
kosong (fondasi sarang). Letakkan kotak madu ini diatas kotak eram, diantara
kedua kotak itu terlebih dulu dipasang penyekat ratu ( “queen excluder”
).
Sisiran kotak madu yang telah berisi madu dan tertutup lilin siap dipanen. Madu yang belum ditutup lapisan lilin atau belum 7 hari sebaiknya jangan dipanen sebab masih terlalu banyak kadar airnya atau disebut “ madu muda “.
Sisiran kotak madu yang telah berisi madu dan tertutup lilin siap dipanen. Madu yang belum ditutup lapisan lilin atau belum 7 hari sebaiknya jangan dipanen sebab masih terlalu banyak kadar airnya atau disebut “ madu muda “.
8. Teknik Panen.
Panen dilaksanakan pada pagi hari
atau sore hari. Madu yang dapat dipanen dipilih dari sisiran yang penuh madu
atau dua pertiganya berisi madu yang sudah tertutup lilin.
Bingkai dan sisiran dibersihkan lebahnya dengan menggunakan sikat lebah. Lapisan lilin dikupas dengan pisau pemanen madu yang sudah dicelup air panas. Kemudian sisiran dengan bingkainya dimasukan ke dalam ekstraktor. Bingkai sisiran yang sudah dipanen dikembalikan lagi ke kotak semula. Pemanenan dilakukan pada kotak secara berselang seling, yaitu kotak no. 1, 3, 5 dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari perampokan antar koloni.
Bingkai dan sisiran dibersihkan lebahnya dengan menggunakan sikat lebah. Lapisan lilin dikupas dengan pisau pemanen madu yang sudah dicelup air panas. Kemudian sisiran dengan bingkainya dimasukan ke dalam ekstraktor. Bingkai sisiran yang sudah dipanen dikembalikan lagi ke kotak semula. Pemanenan dilakukan pada kotak secara berselang seling, yaitu kotak no. 1, 3, 5 dan seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari perampokan antar koloni.
9. Penangkaran Lebah Ratu
Penangkaran
ratu sebaiknya dilakukan pada saat banyak nektar dan tepung sari.
9.1.
Penangkaran Lebah Ratu Secara Alam.
Penangkaran
ratu secara alam dapat dikerjakan dengan dua cara, yaitu:
a. Memecah koloni menjadi dua seperti telah dikemukakan diatas.
b. Memanfaatkan hijrah, dimana terbentuk beberapa sel calon ratu secara alami. Pindahkan sel calon ratu yang terletak di bagian bawah sisiran sarang ke dalam koloni yang lain.
a. Memecah koloni menjadi dua seperti telah dikemukakan diatas.
b. Memanfaatkan hijrah, dimana terbentuk beberapa sel calon ratu secara alami. Pindahkan sel calon ratu yang terletak di bagian bawah sisiran sarang ke dalam koloni yang lain.
9.2.
Penangkaran Lebah Ratu Buatan.
Dipakai
sel ratu buatan berupa mangkokan kecil yang dipasang pada bingkai sisiran.
Mangkok-mangkok diisi larva lebah yang berumur 2 hari. Dua belas jam setelah
menetas letakkan bingkai sisiran yang berisi mangkokan tadi kedalam
koloni yang kuat. Tiga belas hari setelah setelah dititipkanpada koloni, calon
ratu dipindahkan lagikepada koloni lebah yang tidak mempunyai ratu. Diharapkan
5 hari setelah pemindahan terakhir akan diperoleh ratu didalam koloni itu.
Untuk
mangkok ratu dapat dibuat sendiri dengan cara membuat cetakan dari kayu yang
sesuai dengan sel calon ratu.