Sabtu, 25 Mei 2019

Perbedaan Crumble, Pellet dan Mesh


PENGERTIAN BAHAN PAKAN CRUMBLE
Crumble merupakan bentuk ransum yang umum digunakan sebagai ransum ayam broiler. Kelemahan ransum bentuk crumble yaitu mudah mengalami kerusakan pada saat pengangkutan dan penyimpanan karena strukturnya yang kurang kuat dan kompak sehingga mudah hancur. Penggunaan bahan perekat pada saat pengolahan pakan diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik ransum ayam broiler sehingga dapat meningkatkan konsumsi ransum dan memperbaiki performa ayam broiler serta tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap organ dalam ayam broiler.
Crumble merupakan tipe ransum yang dihasilkan dari campuran bahan pakan pada mesin pellet dan kemudian pellet dihancurkan dengan ukuran lebih kasar dari mash. Retnani dkk. (2009) menyatakan bahwa pemberian pakan dalam bentuk  crumble  diharapkan  dapat  lebih  menjamin  campuran  bahan  pakan, termasuk bioaktif di dalam pakan lenbih homogen. Bioaktif yang diberikan dalam pakan dapat dikonsumsi oleh ternak seluruhnya. Ransum bentuk crumble memberi hasil yang lebih baik karena bioaktif dapat tercampur secara homogen didalam pakan yang dikonsumsi.
Bahan yang digunakan yaitu ransum bentuk crumble yang terbuat dari jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, CGM, CPO, dan premix. Kemasan yang digunakan yaitu karung goni, karung plastik, kemasan kertas, dan kemasan plastik.

KELEBIHAN BAHAN PAKAN CRUMBLE
Bentuk pakan untuk menghasilkan konversi pakan yang baik untuk unggas adalah pakan bentuk crumble dan pellet dibandingkan dengan mash. Pakan bentuk crumble dan pellet cenderung mengurangi jumlah pakan yang hilang di dalam litter dibandingkan dengan pakan mash. Pakan bentuk pellet memiliki konversi yang lebih baik dibandingkan dengan pakan bentuk mash yaitu 1,8 berbanding 1,9. Selain itu hal lain yang mempengaruhi konversi pakan adalah kandungan energi metabolis dalam pakan karena akan mempengaruhi konsumsi pada ayam pedaging. Menurut Anggitasari dkk. (2016), bahwa pakan crumble mengurangi jumlah pakan yang tercecer pada litter untuk mengurangi jumlah pakan yang hilang.
Pemberian pakan dalam bentuk  crumble  diharapkan  dapat  lebih  menjamin  campuran  bahan  pakan, termasuk bioaktif di dalam pakan lenbih homogen. Bioaktif yang diberikan dalam pakan dapat dikonsumsi oleh ternak seluruhnya. Ransum bentuk crumble memberi hasil yang lebih baik karena bioaktif dapat tercampur secara homogen didalam pakan yang dikonsumsi.
Sering dilakukukan analisis bahwa bahan pakan berbentuk crumble memiliki daya simpan dan segi pertumpukan kerapatan yang nyata dan mampu meningkatkan angka konsumsi pada ayam pedaging periode starter serta penyimpanan lama bisa menyebabkan tidak berpengaruhnya perubahan ukuran partikel. Hal ini sesuai dengan pendapat Retnani dkk. (2009), bahwa pertumpukan kerapatan dan ukuran partikel tidak mempengaruhi daya simpan dalam arti bahan pakan crumble tetap untuk menjaga dari segi kualitas. pengecilan ukuran partikel dan kadar air tidak berpengaruh nyata terhadap pengukuran berat jenis dari berbagai kelompok bahan pakan sumber energi, sumber hijauan, sumber protein nabati, dan hewani serta bahan pakan sumber mineral.
Penambahan bahan tambahan dalam bentuk crumble mampu meningkatkan sifat fisik meliputi tingkat kerapatan, berat jenis, ukuran partikel, daya simpan sertanilai konversi dalam ransum.Menurut Widianingsih (2008), bahwa Penambahan bahan perekat pada proses pengolahan ransum bentuk crumble dapat membantu meningkatkan sifat fisik ransum dengan harapan tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap kualitas nutrisi ransum. Sifat fisik ransum yang baik diharapkan dapat memperbaiki efisiensi penggunaan ransum sehingga dapat menghasilkan nilai konversi yang rendah dan meningkatkan produktivitas ternak  tanpa menimbulkan kelainan pada organ dalam ayam broiler.

KELEMAHAN BAHAN PAKAN CRUMBLE 

Kelemahan ransum bentuk ini yaitu mudah mengalami kerusakan pada saat pengangkutan dan penyimpanan karena strukturnya yang kurang kuat dan kompak sehingga mudah hancur. Struktur pellet yang kuat, kompak, dan kokoh akan menghasilkan bentuk crumble yang lebih baik. Selain itu untuk membentuk pellet yang kuat, diperlukan bahan perekat pada saat pengolahan pakan sehingga crumble yang dihasilkan akan lebih baik (tidak mudah hancur). Menurut Marzuki dan Rozi (2018), bahwa bahan pakan bentuk crumble bisa menyebabkan kerusakan fisik apabila terjadi pengangkutan ingin mencampurkan bahan pakan ini dengan bahan bentuk pellet.
Related image
Bahan Pakan Crumble dan Pellet
(google.com)

Related image

Perbedaan Bentuk Mash Crumble dan Pellet (Google.com)



DAFTAR PUSTAKA
Anggitasari, S., O. Sjofjan dan I. H. Djunaidi. 2016. Pengaruh beberapa jenis pakan komersial terhadap kinerja produksi kuantitatif dan kualitatif ayam pedaging. Buletin Peternakan. 40(3): 187-196.
Marzuki, A., dan B. Rozi. 2018. Pemberian Pakan Bentuk Cramble dan Mash Terhadap Produksi Ayam Petelor. 18(1): 29-34.

Retnani, Y.,  D. Wigati dan A. D. Hasjmy. 2009. Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan terhadap Serangan Serangga dan Sifat Fisik Ransum Broiler Starter Berbentuk Crumble. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 12(3): 173-145.

Widianingsih, M. N. 2008. Persentase Organ dalam Broiler yang diberi Ransum Crumble Berperekat Onggok, Bentonit dan Tapioka. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar