PENGERTIAN BAHAN PAKAN
CRUMBLE
Crumble merupakan bentuk ransum yang umum digunakan
sebagai ransum ayam broiler. Kelemahan ransum bentuk crumble yaitu mudah
mengalami kerusakan pada saat pengangkutan dan penyimpanan karena strukturnya
yang kurang kuat dan kompak sehingga mudah hancur. Penggunaan bahan perekat
pada saat pengolahan pakan diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik ransum ayam
broiler sehingga dapat meningkatkan konsumsi ransum dan memperbaiki performa
ayam broiler serta tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap organ dalam
ayam broiler.
Crumble merupakan tipe ransum yang dihasilkan dari
campuran bahan pakan pada mesin pellet dan kemudian pellet dihancurkan dengan
ukuran lebih kasar dari mash. Retnani dkk. (2009) menyatakan bahwa pemberian
pakan dalam bentuk crumble diharapkan
dapat lebih menjamin
campuran bahan pakan, termasuk bioaktif di dalam pakan
lenbih homogen. Bioaktif yang diberikan dalam pakan dapat dikonsumsi oleh
ternak seluruhnya. Ransum bentuk crumble memberi hasil yang lebih baik karena
bioaktif dapat tercampur secara homogen didalam pakan yang dikonsumsi.
Bahan yang digunakan yaitu ransum bentuk crumble yang
terbuat dari jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan,
CGM, CPO, dan premix. Kemasan yang digunakan yaitu karung goni, karung plastik,
kemasan kertas, dan kemasan plastik.
KELEBIHAN BAHAN PAKAN
CRUMBLE
Bentuk pakan untuk
menghasilkan konversi pakan yang baik untuk unggas adalah pakan bentuk crumble
dan pellet dibandingkan dengan mash. Pakan bentuk crumble dan pellet cenderung
mengurangi jumlah pakan yang hilang di dalam litter dibandingkan dengan pakan
mash. Pakan bentuk pellet memiliki konversi yang lebih baik dibandingkan dengan
pakan bentuk mash yaitu 1,8 berbanding 1,9. Selain itu hal lain yang
mempengaruhi konversi pakan adalah kandungan energi metabolis dalam pakan
karena akan mempengaruhi konsumsi pada ayam pedaging. Menurut Anggitasari dkk.
(2016), bahwa pakan crumble mengurangi jumlah pakan yang tercecer pada litter
untuk mengurangi jumlah pakan yang hilang.
Pemberian pakan
dalam bentuk crumble diharapkan
dapat lebih menjamin
campuran bahan pakan, termasuk bioaktif di dalam pakan
lenbih homogen. Bioaktif yang diberikan dalam pakan dapat dikonsumsi oleh
ternak seluruhnya. Ransum bentuk crumble memberi hasil yang lebih baik karena
bioaktif dapat tercampur secara homogen didalam pakan yang dikonsumsi.
Sering dilakukukan
analisis bahwa bahan pakan berbentuk crumble memiliki daya simpan dan segi
pertumpukan kerapatan yang nyata dan mampu meningkatkan angka konsumsi pada
ayam pedaging periode starter serta penyimpanan lama bisa menyebabkan tidak
berpengaruhnya perubahan ukuran partikel. Hal ini sesuai dengan pendapat
Retnani dkk. (2009), bahwa pertumpukan kerapatan dan ukuran partikel tidak
mempengaruhi daya simpan dalam arti bahan pakan crumble tetap untuk menjaga
dari segi kualitas. pengecilan ukuran partikel dan kadar air tidak berpengaruh
nyata terhadap pengukuran berat jenis dari berbagai kelompok bahan pakan sumber
energi, sumber hijauan, sumber protein nabati, dan hewani serta bahan pakan
sumber mineral.
Penambahan bahan
tambahan dalam bentuk crumble mampu meningkatkan sifat fisik meliputi tingkat
kerapatan, berat jenis, ukuran partikel, daya simpan sertanilai konversi dalam
ransum.Menurut Widianingsih (2008), bahwa Penambahan bahan perekat pada proses
pengolahan ransum bentuk crumble dapat membantu meningkatkan sifat fisik ransum
dengan harapan tidak memberikan pengaruh yang buruk terhadap kualitas nutrisi
ransum. Sifat fisik ransum yang baik diharapkan dapat memperbaiki efisiensi
penggunaan ransum sehingga dapat menghasilkan nilai konversi yang rendah dan
meningkatkan produktivitas ternak tanpa
menimbulkan kelainan pada organ dalam ayam broiler.
KELEMAHAN
BAHAN PAKAN CRUMBLE
Kelemahan ransum
bentuk ini yaitu mudah mengalami kerusakan pada saat pengangkutan dan
penyimpanan karena strukturnya yang kurang kuat dan kompak sehingga mudah
hancur. Struktur pellet yang kuat, kompak, dan kokoh akan menghasilkan bentuk
crumble yang lebih baik. Selain itu untuk membentuk pellet yang kuat,
diperlukan bahan perekat pada saat pengolahan pakan sehingga crumble yang
dihasilkan akan lebih baik (tidak mudah hancur). Menurut Marzuki dan Rozi
(2018), bahwa bahan pakan bentuk crumble bisa menyebabkan kerusakan fisik
apabila terjadi pengangkutan ingin mencampurkan bahan pakan ini dengan bahan
bentuk pellet.


Bahan Pakan
Crumble dan Pellet
(google.com)
![]() |
Perbedaan Bentuk Mash Crumble dan Pellet (Google.com)
DAFTAR PUSTAKA
Anggitasari,
S., O. Sjofjan dan I. H. Djunaidi. 2016. Pengaruh beberapa jenis pakan
komersial terhadap kinerja produksi kuantitatif dan kualitatif ayam pedaging.
Buletin Peternakan. 40(3): 187-196.
Marzuki,
A., dan B. Rozi. 2018. Pemberian Pakan Bentuk Cramble dan Mash Terhadap
Produksi Ayam Petelor. 18(1): 29-34.
Retnani,
Y., D. Wigati dan A. D. Hasjmy. 2009.
Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan terhadap Serangan Serangga dan
Sifat Fisik Ransum Broiler Starter Berbentuk Crumble. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Peternakan. 12(3): 173-145.
Widianingsih,
M. N. 2008. Persentase Organ dalam Broiler yang diberi Ransum Crumble
Berperekat Onggok, Bentonit dan Tapioka. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar